Minggu, 30 Juli 2017

Tentang Cinta dalam Film Ip Man



Ip Man adalah seorang granmaster Wing Chun. Ahli kungfu. Biasanya beliau dipanggil Yip Man, Yi Wen, tapi orang barat mengejanya dengan Ip Man. Beliau termasuk anak dari keluarga yang mampu. Ip Man juga pernah mengenyam pendidikan di sekolah menengah atas. Sejak kecil ia belajar Wing Chun. Cita-citanya untuk menyebarkan Wing Chun ke seluruh dunia. Ia menikah dengan Cheung Wing Sing. Cheung Wing Sing juga anak pejabat.

Setelah menikah Ip Man dan Wing Sing hidup bahagia. Namun keadaan berubah ketika masa pendudukan jepang rumah beliau di rebut oleh pemerintahan jepang. Mereka hidup miskin. Ip Man pun juga ikut dalam kerja paksa. Ip Man mengerjakan apapun untuk bisa menafkahi keluarganya. Istrinya menerima kondisi ini dengan setia.

Ketika mereka pindah ke Hongkong dan mencoba mendirikan sekolah Wing Chun ia memulai kehidupan bersama istrinya dengan bersahaja. Dengan ekonomi yang tak pasti ia bisa bersabar. Ip Man sebagai guru kungfu pun terus berlatih dan melatih. Istrinya memahami dunia Ip Man.

Ketika sekolah kungfunya mulai berkembang dan memiliki banyak murid, kondisi ekonominya menjadi membaik. Wing Shin selalu setia membersamai Ip Man. Saat Wing Shin sakit kanker, Ip Man menemani istrinya setiap hari. Bahkan saat ada surat tantangan datang untuk bertarung, Ip man tidak menerimanya dan lebih memilih bersama istrinya.

Permintaan terakhir Wing Shin sebelum meninggal adalah melihat Ip Man berlatih. Dan Ip Man menerima tantangan terakhir dan diteman oleh istrinya. Penantangnya juga ahli wing chun. Ia menantang Ip Man hanya untuk menjadi master wing chun nomor satu. Saat Ip Man menang, lawannya kecewa. Namun Ip Man tetap mempersilahkan lawannya untuk mengajar wing chun. Karena menjadi nomor satu itu tidak penting. Tidak ada yang lebih penting selain orang yang kau kasihi ada di sampingmu.

Ip man adalah sosok guru yang bijaksana. Ramah dan rendah hati. Ketika ada murid yang bangga dengan Ip Man karena hebat, Ip Man bertanya balik “bagaimana dengan 20 tahun kemudian?” si murid terdiam. Ip man berkata “20 tahun kemudian saya kan menjadi tua, menjadi lambat dan lemah. Tak ada orang yang hebat selamanya. Kungfu bukan untuk mencari yang terhebat namun untuk saling menghargai.”

Ketika muridnya tawuran dan bertanya pada Ip Man “untuk apa kita belajar bela diri, tapi tidak pernah dipakai buat berkelahi.” Ip Man menjawab “sama halnya dengan kita belajar berenang, belajar berenang untuk menyelamatkan orang yang tenggelam atau untuk menenggelamkan orang lain.”

Inilah Cinta!    

JANGAN TERBURU-BURU DALAM BERDOA



Memasuki tahun yang baru di tahun 2017, umumnya diantara kita ada yang membuat target-target pencapaian yang direncanakan untuk dicapai di Tahun 2017. Hal ini lumrah terjadi karena dalam dunia kerja kita menginginkan adanya kemajuan juga. Selain target-target ada pula impian, harapan yang ingin dicapai. Misalnya ada yang ingin umroh, naik haji, mendapatkan pekerjaan, mendapatkan jodoh, bisa beli rumah dan lain sebagainya. Ikhtiar-ikhtiar pun diupayakan dan tidak lupa pula menjadikan Allah bersama kita dalam impian kita.
Sebagai hamba Allah SWT kita mengakui atas lemahnya diri ini. Allah SWT yang Maha kuasa, Maha berkehendak, Maha pemberi rezeki dan Maha segala-galanya. Akan sangat rugi jika kita berikhtiar tanpa disertai doa. Mengejar dunia tanpa melibatkan Allah padahal Allah Sang pemilik dunia. Diriwayatkan dari Ibnu Jarir, ketika seorang Arab Badui datang kepada Nabi SAW yang bertanya: "Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat munajat/memohon dengan lirih kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?" Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini sebagai jawaban terhadap pertanyaan itu.
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Q.S. Al Baqarah, 2:186)
Dalam sighat resmi bahasa Arab ketika ada kalimat wa idzaa sa alaka ‘ibadi (dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku) maka menurut bahasa jawabannya adalah faqul (maka katakanlah wahai Muhammad). Namun, Allah tidak menggunakan sighat ini dalam firman-Nya seraya ingin menunjukkan bahwa Allah begitu dekat dengan hamba-Nya. Seakan-akan Rasulullah SAW sebagai perantara diminta untuk minggir terlebih dahulu, Allah hendak berbicara dengan hamba-Nya yang bertanya. Fa inni qorib, bahwasannya Aku (Allah) adalah dekat. Dekat yang tanpa perantara, dekat yang tanpa sekat.
Jika kita telah memahami betapa dekatnya Allah kepada kita, maka kelanjutannya ialah memenuhi segala perintah Allah dan beriman kepada Allah agar kita senantiasa dalam kebenaran. Allah maha mengabulkan doa kita. Semakin banyak berdoa maka Allah semakin cinta kepada hamba-Nya.
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Q.S. Al Mu’min,40:60)
Telah menjadi janji Allah untuk mengabulkan segala doa dari hamba-hamba-Nya. Maka janganlah kita terburu-buru mengatakan “doaku tidak dikabulkan”. Allah pasti mengijabah setiap doa dalam pengertian Allah yang paling mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya. Adakalanya doa kita dikabulkan sesuai dengan harapan kita. Ada kalanya pengabulan doa kita di tunda hingga waktu yang tepat. Adakalanya pengabulan doa kita diganti dengan yang takdir yang lebih baik. Ada kalanya permintaan kita disempurnakan rahmatnya untuk kita di akhirat nanti.
Maka berkhusnuzhon (berprasangka baik) kepada Allah harus kita tanamkan dalam hati kita. Apapun ketentuan Allah SWT dari doa-doa kita yang kita panjatkan adalah bernilai kebaikan. Sahabat Umar bin Khatab Ra berkata “Aku tidak khawatir seperti apa dan bagaimana doaku dikabulkan, yang aku khawatir ialah jika Allah mencabut taufik-Nya hingga aku tidak berdoa lagi.”
Maka jangan terburu-buru dalam berdoa. Yang dimaksudkan terburu-buru dalam berdoa adalah meninggalkan adab-adab dalam berdoa. Diantara adab-adab berdoa ialah mengawalinya dengan ta’awudz (memohon perlindungan-Nya), lalu dilanjutkan dengan basmallah (menyebut nama-Nya), lalu dengan hamdallah (memuji-Nya), kemudian bershalawat kepada Rasululah SAW baru memanjatkan doa kepada-Nya. Memposisikan duduk menghadap kiblat juga memahami waktu-waktu diijabahnya doa juga sangat penting karena itupun bagian dari adab berdoa.
Sebagai manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa, alangkah indahnya jika permintaan yang diminta pertama kali adalah permohonan ampun atas segala dosa baik sengaja maupun tidak disengaja. Meyakini bahwa Allah mengabulkan segala doa dan meminta dengan sungguh-sungguh apa yang kita harapkan seraya memahami diri bahwa tiada daya dan upaya selain dari-Nya.
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al ‘Araaf, 7:56)
Banyak meminta kepada manusia membuat kita menjadi hina, namun banyak meminta kepada Allah membuat kita makin dicintai-Nya. Dengan sebuah kesadaran bahwa dekatnya seorang hamba kepada Sang pencipta bergantung pada seberapa taat seorang hamba kepada Allah. Bagaimana ia menyambut seruan Allah. Sebagaimana kalimat yang selalu kita ucapkan dalam setiap sholat kita.
Hanya kepadaMu kami menyembah, dan hanya KepadaMu kami meminta pertolongan. (Q.S. Al fatihah, 1:5)
Sehingga inilah yang menjadi perhatian kita bahwa peningkatan ibadah kita, amalan kita tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dekat dalam pemahaman bahwa kita hanyalah manusia biasa yang bergantung pada kemahakuasaan Allah SWT. Maka, jangan terburu-buru dalam berdoa sehingga meninggalkan adab-adabnya. Jangan sampai kita mengatakan “doaku tidak dikabulkan”. Karena sesungguhnya doa adalah sarana kita berdekatan kepada Allah SWT dan berdekatan dengan Allah jauh lebih indah dari segala pemberian-Nya. Selamat berdoa. Semoga doa dan harapan kita di tahun ini dikabulkan Allah SWT. Wallahu ‘alam bish shawwab.

Zombie Style Generasi Muda Indonesia



Istilah zombie bukan hal yang baru namun sudah sangat di kenal. Banyak dari kita yang sudah pernah menonton film-film Hollywood tentang Zombie. Ada dua ciri-ciri zombie yang sangat mendasar yaitu berjalan tanpa gairah, tanpa arah dan ketika ada manusia hidup (makanan) mereka berebutan tak teratur. Entah disadari atau tidak generasi muda yang saat ini ada kehilangan semangat berkarya bahkan tanpa arah. Mereka yang ketika kecilnya bersemangat dan bangga atas cita-citanya ingin menjadi dokter, guru, presiden, pengusaha, dan lain-lain telah menghapus cita-citanya di SMA. Ketika ditanya kepada mereka yang melanjutkan studi dari SMP ke SMA misalnya alasan bukan lagi karena sekolah itu menunjang mereka mencapai cita-cita mereka tetapi lebih kepada terkenalnya sekolah, ada teman SMPnya di sekolah itu, atau alasan-alasan lainnya.
Tidak hanya di SMA bahkan di perguruan tinggi betapa banyak mahasiswa mengejar nilai namun ketika lulus hanya menjadi orang yang berbaris rapi meninggalkan masyarakatnya. Mengejar dan berebut pekerjaan bahkan sedikit yang menjadi solusi perbaikan di masyarakat. Jika kita tanyakan pada mahasiswa umumnya saat ini bagaimana pola belajarnya, klasiknya mengerjakan tugas sistem kebut semalam. Atau bahkan belajar hanya jika ada ujian saja. Demonstrasi tanpa mengajukan solusi. Efeknya setelah lulus menjadi lulusan tanpa arah hidup. Berdasarkan informasi Suara Pembaruan (27/3/2013) Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pencari kerja terbesar di Asia, yakni setiap tahun mencapai sekitar 30 juta pencari kerja (Jobseekers).  Jumlah angkatan kerja pun meningkat tiap tahunnya.
Setiap ada pameran bursa kerja (job fair) maka yang ramai adalah para pemuda yang berebut pekerjaan. Namun keluhan pun ada karena pekerja yang berkualitas sedikit jumlahnya sehingga tidak mengherankan permasalahan pengangguran masih menjadi masalah utama di negeri ini. Menjadi PNS seakan menjadi harapan yang menjanjikan masa depan. Jumlah pelamar CPNS sudah menembus 2.603.780 orang," menurut Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik (HKIP) KemenPAN-RB Herman Suryatman (Liputan6.com, 13/10/2014). Sedangkan lowongan yang tersedia hanya ada 100.000.
Tantangan semakin berat ketika generasi muda saat ini mengalami kendala komunikasi. Kehilangan teman di dunia nyata. Ditambah lagi berduyun-duyunnya warga Negara asing ke negeri ini seharusnya membangunkan diri kita untuk bangkit dan semangat dalam berkarya. Slogan kerja-kerja-kerja tidak cukup. Namun berkarya, bekerja dan bermanfaat lebih tepat bagi kita agar adanya kita bukanlah sekelompok zombie yang berebut makanan namun menjadi manusia yang paripurna dengan jiwa sosial yang tinggi.

Minggu, 16 Juli 2017

Aku memutuskan untuk mencintaimu

Betapa banyak kawan wanita di sekitar kita yang selalu kompak, solid, berjuang bersama dalam organisasi, komunitas, bisnis atau apapun itu tidak menjamin kenyamanan hidup bersama. Dalam organisasi kelak kita akan demisioner, dalam bisnis bisa saja pisah karena bangkrut. Tidak ada yang lebih lama dibanding sebuah komitmen pernikahan. Ada benarnya juga, jangan mengejek orang yang jomblo, karena kita tidak pernah tahu berapa lama dia berjuang, berapa kali dia gagal. Bayangin jika ada lelaki yang berkali-kali gagal mengajak wanita untuk mebikah lalu putus asa dan memilih menjadi gay, dosa siapa itu? Na'uzubillah.
Saya pernah nyaman dengan seseorang yang akhirnya mengikuti keinginan orangtuanya menikah dengan seniornya di pondok. Apalah daya saya hanya oramg awam bukan santri. Pernah juga nyaman dengan teman sekelas namun ditolak juga karena konsekuensi akan jauh dari ortunya. Saya pun pernah nyaman dengan kawan saya yang dari kota yang sama dengan saya. Saya melihat kegigihan berjuangnya saat kami mendaki gunung bersama. Ternyata pun bukan jaminan untuk mau berjuang hidup bersama seumur hidup.
Kali ini, ikhtiar lewat perantara orang yang lebih sholih dari saya. Saya dikenalkan dengan seorang wanita yang masya Allah shalihah. Malu saya. Kemarin saya pun menyampaikan niat saya pada orangtuanya dan Alhamdulillah. Duhai engkau. Yang aku tak pernah punya pengalaman berinteraksi intens denganmu. Tapi aku putuskan karena Allah. Aku mencintaimu.

Sabtu, 01 Juli 2017

Ketika aku tak sesuai keinginanmu

Dear calon istriku,

Terima kasih atas penilaianmu, saranmu. Aku meminta pada Allah seorang pendamping yang baik buat agamaku. Sungguh saya mungkin sama seperti lelaki pada umumnya. Rada ngasal. Seenaknya sendiri. Tapi sungguh. Saya tetap berusaha menjadi yang terbaik buatmu. Saya tahu saya tak sesholih yang kau kira, saya tak sedewasa yang kau kira, saya tak sehebat yang kau kira. Saya masih berproses untuk menjadi yang terbaik buatmu. Silahkan cerewetin saya, ngambekin saya, kesel sama saya. Tapi pliss, jangan pernah ada kata kecewa.

Ketika aku memilihmu, dalam benakku aku berkata kau yang terbaik untukku. Just it.