Hidup
itu ibarat perjalanan. Kadang menikung, kadang ada persimpangan, kadang ada
bahaya yang harus dihindari, kadang tanjakan, kadang turunan, kadang harus
ngebut, kadang harus pelan, kadang ada kecelakaan, kadang kita harus berhenti
sejenak. Kadang ada yang sampai tujuan kadang ada yang lupa tujuan. Kadang ada
juga yang meninggal di tengah perjalanan. Namun kenyataannya tidak ada
seorangpun yang bercita-cita tinggal dan tidur di jalan.
Kita
kadang menjadi lebih baik setelah kita kehilangan sesuatu. Jadi katakan Insya
Allah ini baik,
Kaki
kanan jelas berbeda dengan kaki kiri. Tetapi kaki kanan dan kaki kiri saling
bergantian bergerak secara sinergi sehingga seseorang dapat berjalan dengan
baik. Dan yang lebih penting kaki kiri dan kaki kanan harus memiliki tujuan
yang sama. Sehingga semuanya menjadi harmonis.
Banyak
macam agama berbeda. Ajarannya pun berbeda. Namun manusianya tetap sama.
Toleransi bukan untuk menyama-nyamakan agama yang jelas berbeda karena
tiap-tiap isi ajaran agama tidak dapat di toleransi. Yang bisa berlaku
toleransi adalah manusianya. Manusia yang saling menghormati dan menghargai
perbedaan.
Ada
yang bilang Every child is Special, ada juga yang bilang Everyone is Unic,
Bagaimana jika aku bilang Every Religion is Different.
Antara
kehilangan sesuatu dan mendapat sesuatu hanyalah masalah persepsi. Antara
kelebihan dan kekurangan juga hanyalah persepsi. Antara syukur dan sabar juga
hanyalah masalah persepsi. Nyatanya ada yang bisa bersyukur dan bersabar di
waktu yang bersamaan. Itu masalah persepsi