Cinta itu ada persentasenya. Gak mungkin kita bisa mencintai 100%.
Sama seperti kita suka Sate dan Bakso gak mungkin kan sukanya 50% sate, 50%
bakso. Nanti Nasi padangnya protes. Prioritas adalah kuncinya. Mengapa saya
mencoba untuk menjaga agar tidak terlampau mencintai? Agar ketika saya
mencintai namun ditolak gak menyebabkan saya sakit hati, putus asa, kecewa dan
lan-lain. Jadi teringat kata saudara saya Akh Leswadi “jika kita berharapnya
pada manusia, kita pasti kecewa. Karena tak ada manusia yang sempurna.”
Saya benar- benar ingin menikah. Namun ketika mengamati kemampuan
financial saya, saya pun menjadi ragu. Saya hanyalah alumni yang ditugaskan
untuk menimba ilmu di Jogja. Setelah lulus saya harus kembali ke Jayapura. Satu
hal yang penting untuk diketahui. Saya tidak punya apa-apa di Jayapura. Ketika
kembali saya harus memulai dari awal lagi. Mencari tempat tinggal, keperluan
sehari-hari, motor. Untuk kost di Jayapura yang termurah Rp.800.000 per bulan.
Motor bekas mungkin sekitar Rp. 6.000.000. Ongkos pulang ke Jayapura 2.500.000.
Ongkos ngirim buku saya yang berkardus-kardus bisa sampai dua jutaan.
Saya tahu, kondisi saya saat ini sulit. Sulit sekali untuk menikah.
Saya bukan orang yang berkecukupan. Tidak ada backup keluarga. Sulit bagi saya
untuk menjelaskan kondisi orang tua saya. Saya pun juga punya kewajiban untuk
membiayai sekolah adik saya. So… Saya jadi punya kekhawatiran. Saya tidak bisa
membahagiakan istri. Saya takut nafkah yang saya berikan tidak mencukupi kebutuhan
istri.
Jika ada wanita yang menolak karena laki-lakinya terlalu minder,
gak papa. Saya memang apa adanya seperti ini. Saya mencari wanita yang bisa
menjadi penyemangat saya, penentram hati saya, dan penguat saya dalam
menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Jika kita berjodoh, Allah pasti mempertemukan. Jika memang tidak
berjodoh, kita akan menemukan kebahagiaan kita masing-masing. Tak ada jaminan
karena saya mencintaimu hidup kita akan bahagia. Gak ada yang tahu seperti apa
rencana Allah.
Kemungkinan 80% saya akan menikah setelah kembali ke Jayapura.