Dahulu saya punya dosen yang mengatakan bahwa dirinya tidak suka jika ilmu-ilmu barat dikaji dan dicari kesesuaiannya dengan dalil Al Qur'an. Seakan AL Qur'an hanya menjadi pembenaran. Bahkan beliau mengatakan umat Islam saat ini tidak mengkaji. Umat Islam hanya ngecap setiap hasil Ilmu Pengetahuan dengan mengatakan "ini loh ada dalam Al Qur'an".
Ust. Umar Faruq, M. Fil.I. Mengatakan bahwa dahulu semakin ilmuan mempelajari segala ilmu makin bertambah iman mereka. mereka belajar matematika makin bertambah iman mereka.
Akhir-akhir ini saya senang mendengarkan konsep pendidikan yang dicetuskan oleh Ust. Budi Ashari, Lc. Ia memiliki konsep mencoba mengembalikan pendidikan seperti masa keemasan Islam dulu. Diawali dengan penanaman Iman dan Al Qur'an di anak usia dini. Jika ilmu berangkat dari Al Qur'an, Insya Allah bertambah imannya. Contoh coba cermati ayat ini.
dan orang-orang yang menjauhkan diri dari
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna (Q.S. Al Mukminun, 23:3)
Coba kita ingat-ingat berapa ilmu yang kita pelajari sejak kita sekolah samapai sekarang. Ada kan ilmu yang gak kepake.
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi
itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah
dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang
dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna
keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya[683], dan
pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya[684],
tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami
jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit,
seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan
tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir. (Yunus, 10:24)
Sampai disini kita mulai berpikir bagaimana proses turunnya hujan dan air sebagai sumber kehidupan. Di ayat lain.
untuk menjadi rezki bagi hamba-hamba (Kami),
dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah
terjadinya kebangkitan (Q.S Qaf, 50:11)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa hari kebangkitan pasti ada sebagaimana tanah yang kering menumbuhkan tumbuhan setelah ditetesi air. Ada keimanan muncul disini. Sayangnya hanya sedikit yang meresapinya.